Senjakala Pokemon GO, Inikah Akhir dari Pokemon GO?

PT Equityworld

PT Equityworld – Kehebohan dari game buatan Niantic ini memang luar biasa. Seluruh dunia membicarakan Pokemon GO. Seluruh dunia tergila-gila dengan Pokemon GO. Bahkan di Indonesia sampai muncul isu-isu politik terkait Pokemon GO yang menyebabkan orang sekelas menteri dan kepala intelijen negara sampai ikut angkat suara. Dari isu akan diblokirnya game Pokemon GO sampai dengan isu keamanan negara.

Namun, tampaknya semua keasyikan dan kesenangan yang diberikan oleh game ini akan segera berakhir. Karena kira-kira seminggu yang lalu, muncul sesuatu yang dapat merusak dunia yang sudah demikian kerasnya dirintis oleh Niantic.

Orang harus grinding secara terus menerus berulang kali di Pokestop

Seperti biasa, jika ada sesuatu yang bikin heboh maka semua orang akan berlomba-lomba mengupas habis tentang hal tersebut. Begitu juga dengan Pokemon GO. Karena game ini adalah game yang memiliki gameplay di mana kita harus grinding atau dengan kata lain melakukan hal yang sama secara berulang-ulang kali, maka tak heran jika keteguhan seseorang sangat diperlukan. Orang rela melakukan hal yang sama secara terus menerus, dalam hal ini adalah berjalan mencari pokemon dan kemudian menangkapnya. Mengapa orang rela melakukan itu? Karena semua berharap akan mendapatkan pokemon yang lebih baik daripada yang sudah dimilikinya saat ini.

Terlebih lagi, game ini juga memaksa kita untuk beradu dengan pemain lain. Dengan kata lain, game ini membuat orang saling adu besar-besaran level pokemon antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, game ini sangat mengandalkan gengsi dari masing-masing pemainnya. Siapa sih yang tidak senang melihat namanya tertera di sebuah Gym sebagai penguasa di daerah tersebut?

Namun, tidak semua orang memiliki keteguhan sebesar itu. Akhirnya orang berpaling dan mencari jalan pintas agar bisa mendapatkan pokemon dan gengsi yang lebih baik. Karena itu, kemudian bermunculan lah jasa-jasa jualan akun pokemon GO. Dari yang awalnya hanya memberikan jasa mencarikan pokemon, sampai dengan jualan akun level 20. Hal ini semata-mata demi memuaskan mereka yang tidak memiliki keteguhan maupun waktu untuk menaikkan levelnya sendiri. Jasa ini memiliki nilai yang beragam, ada yang dari seharga 100ribuan sampai dengan jutaan.

Contoh-contoh dagangan Pokemon GO di lapak online

Selain itu, berhubung Pokemon GO sangat mengandalkan lokasi GPS sebagai dasar gameplay-nya maka banyak juga orang-orang yang kemudian menggunakan aplikasi-aplikasi ‘pengecoh’ lokasi GPS. Dengan aplikasi-aplikasi ini, posisi orang bisa berpindah-pindah sesukanya, tanpa harus beranjak dari tempat duduk sama sekali. Hal ini saja juga sudah cukup merusak keseimbangan di dalam game Pokemon GO karena hal ini membuat berpindah lokasi ke tempat Pokestop menjadi lebih cepat. Begitu juga dengan menetaskan telur yang menjadi lebih cepat tanpa harus berjalan sejauh 2 sampai 10 km.

Tetapi, semua itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang dirilis kira-kira seminggu lalu. Yaitu, bot! Dengan menggunakan bot ini, Anda cukup duduk manis atau bahkan bisa Anda tinggal tidur semalaman dan kemudian dalam waktu singkat Anda tiba-tiba sudah memiliki akun dengan level 20an dengan pokemon-pokemon langka di dalamnya.

Bot dengan program yang berjalan

Bot tersebut cukup diinstall di komputer dengan menggunakan akun Google atau id Pokemon Anda, dan jalankan program bot tersebut. Maka akun Anda akan dikendalikan oleh komputer secara otomatis. Bot ini bisa digunakan untuk berjalan dari pokestop satu ke pokestop lainnya secara berturut-turut sekaligus menangkap semua pokemon yang muncul. Bahkan bot ini juga bisa otomatis mengatur pokemon-pokemon mana saja yang akan disimpan dan mana yang akan ditransfer ke permen. Kecepatan berjalannya juga secara otomatis dikendalikan, sehingga server pokemon akan terkecoh mengira bot adalah orang yang berjalan dengan normal. Posisi awal lokasi Anda juga bisa diatur, sehingga Anda bisa mencari pokemon-pokemon langka dari negara manapun!

Hal tersebut tentunya akan sangat mengganggu keseimbangan di dalam game. Semakin banyak orang yang menggunakan bot ini tentunya akan semakin banyak juga orang yang memiliki level tinggi di dalamnya. Yang berarti akan semakin banyak pula pokemon berlevel tinggi yang berkeliaran. Jangan heran jika Anda melihat di Gym ada pokemon berlevel tinggi yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Hal ini menyebabkan perebutan Gym juga menjadi lebih susah. Ini juga mendorong orang untuk akhirnya menggunakan bot juga agar bisa mengejar ketertinggalan mereka akibat dibantai oleh mereka yang menggunakan bot.

Bot ini bahkan bisa untuk tiga akun sekaligus

Semua ini akhirnya membuat para pemain yang bermain dengan cara legal menjadi tersingkirkan dan akhirnya menjadi malas bermain karena dunia di dalam Pokemon GO sudah tidak seimbang. Terlebih lagi mereka yang sudah investasi dengan uang di dalam in apps. Ujung-ujungnya, para pemain pun menjadi malas bermain karena game ini sudah kehilangan ‘tantangan’nya. Hal serupa pernah terjadi pada game Division yang dipenuhi bug dan glitch, sehingga banyak pemain yang memanfaatkan glitch tersebut untuk menaikkan level secara ilegal. Akibatnya game tersebut akhirnya ditinggalkan karena keseimbangannya sudah hilang.

Memang, Niantic juga terus memonitor perkembangan dari pemain-pemain yang melakukan cara ilegal tersebut. Sudah banyak juga orang yang terkena banned, baik dari soft ban yang hanya berlaku selama beberapa jam saja, sampai dengan ban permanen. Namun, bot ini dibuat hasil dari reverse engineering dari program Pokemon GO itu sendiri. Sehingga akan sangat sulit bagi Niantic untuk dapat mendeteksi mereka yang menggunakan cara ilegal ini.

Jadi, semua sekarang tergantung Niantic. Apakah mereka bisa segera mengatasi wabah bot ini? Atau wabah racun bot tersebut terlanjur meracuni dunia para monster saku ini sehingga orang-orang pergi meninggalkannya?

(ss, PT Equityworld)

Tinggalkan komentar